Wahyu 20

Kerajaan Seribu Tahun

15 Desember 2022
Pdt. Souw Suharwan

Topik kerajaan seribu tahun dalam Wahyu 20 adalah salah satu topik perdebatan para penafsir Alkitab. Yang menjadi fokus perdebatan adalah seputar masalah apakah diikatnya Iblis oleh malaikat (20:1-3) dan konsep kerajaan seribu tahun (20:4-6) harus ditafsirkan secara harfiah atau ditafsirkan secara simbolis?

Sebagai Raja yang memegang kunci maut dan kerajaan maut (1:18), Tuhan Yesus memerintahkan salah satu malaikat-Nya yang memegang anak kunci jurang maut dan rantai besar di tangannya untuk menangkap dan mengikat Iblis lalu melemparkannya ke dalam jurang maut selama seribu tahun (20:1-2). Ini adalah ungkapan simbolis yang menjelaskan bahwa kuasa Iblis dibatasi. Ketika memulai pelayanan-Nya, Tuhan Yesus mengusir setan dengan kuasa Roh Allah. Pada puncak pelayanan-Nyayaitu saat Kristus mencurahkan darah-Nya di atas kayu salib kuasa Iblis dilucuti dan Iblis dikalahkan. Pelayanan Tuhan Yesus mengusir setan itu dihubungkan dengan datangnya kerajaan Allah (Matius 12:26). Dalam bacaan Alkitab hari ini, setan diikat dan orang percaya memerintah bersama Kristus selama seribu tahun (20:2-4). Kedatangan Kristus ke dalam dunia menggenapkan nubuat Perjanjian Lama mengenai penegakan Kerajaan Allah dengan Mesias sebagai Raja. Dengan kehadiran-Nya, Injil diberitakan ke seluruh bangsa. Dia memerintah bersama orang percaya selama masa seribu tahun (20:4). Perkataan "memerintah selama seribu tahun" ini bersifat simbolis, bukan literal. Masa pemerintahan seribu tahun terbentuk pada masa di antara kedatangan-Nya yang pertama dan yang kedua. Ia menjadi Raja yang memerintah orang yang percaya kepada-Nya. Kerajaan Anak Manusia (Matius 13:41) sama dengan kerajaan seribu tahun (Wahyu 20). Dalam Kerajaan Anak Manusia, Iblis masih bisa menyesatkan dan mempengaruhi orang untuk melakukan kejahatan. Akan tiba masa saat Kristus memerintah untuk selama-lamanya dalam Kerajaan Bapa-Nya, yaitu setelah Iblis dibinasakan (Matius 13:42-43).

Tuhan Yesus sudah memerintah dalam kehidupan orang percaya Pemerintahan Kristus bersama orang percaya juga harus dimaknai secara simbolis, bukan politis. Memerintah di sini berarti melayani gereja-Nya dan memberitakan Injil.

Jadilah duta Kerajaan Allah yang siap sedia melayani komunitas orang percaya dan menjangkau jiwa melalui pemberitaan Inji.

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design